Pemberdayaan Masyarakat
Belajar Kedelai Bersama di Hari Temu Lapang Petani
Kamis 6 Desember 2018

Terbit pertama : 28 September 2017

 

KLATEN - Tanggal 26 September 2017 yang lalu, salah satu lahan percontohan kedelai yang dikembangkan Business Watch Indonesia memperoleh kesempatan menjadi lokasi kunjungan Hari Temu Lapang Petani (Farmers Field Day /FFD). FFD merupakan salah satu strategi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam program pengembangan kedelai, yang bertujuan untuk mempertemukan pemerintah dan petani kedelai, serta menjadi ruang berbagi informasi dan untuk mendapat masukan terkait program kedelai yang telah dan akan dilaksanakan.

 

FFD tersebut diadakan di Desa Pakisan, Kecamatan Cawas dan dihadiri para pengurus kelompok tani se-Kecamatan Cawas. Kegiatan ini juga dihadiri oleh perwakilan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Tengah, Dinas Pertanian Kabupaten Klaten, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Mareta, dan Musyawarah Pimpinan Kecamatan Cawas (Muspika Cawas).

 

Dalam kegiatan tersebut, perwakilan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Tengah menyampaikan bahwa program kedelai tahun 2018 di Kecamatan Cawas akan mencakup lahan seluas 1.700 hektar. Program yang akan dilakukan termasuk pemberian bantuan input pertanian dan alat pertanian.

 

Karmin, salah seorang petani pelaksana, membagikan pengalamannya saat menanam kedelai di lahan percontohan tersebut. Beliau menyampaikan bahwa perawatan intensif di semua tahap pertumbuhan penting dalam budidaya kedelai. Selain itu, penggunaan seed treatment meningkatkan kemampuan tanaman kedelai untuk tumbuh. Apalagi setelah sebelumnya sempat gagal tumbuh akibat banjir. Pembelajaran tersebut juga diakui oleh Dedy Sukardi, Kepala Desa Pakisan. Beliau menambahkan bahwa biasanya tanaman kedelai tidak bisa tumbuh jika dilakukan penanaman ulang. Namun hasil lahan percontohan kali ini membantah keyakinan lama tersebut. Hasil ubinan lahan percontohan ini mampu memberikan produktivitas 2,1 ton per hektar.   

 

Hasil tersebut dipengaruhi tidak hanya oleh satu faktor. Hal ini disampaikan oleh Prof. Supriyono, konsultan lahan percontohan sekaligus ahli kedelai dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Penggunaan benih berkualitas baik, penentuan waktu tanam yang tepat, penggunaan mulsa jerami, serta peningkatan penggunaan pupuk organik, semuanya dilakukan untuk memberikan hasil panen yang baik. Beliau juga membagikan pengalamannya dalam menggunakan tanaman perangkap hama di salah satu lahan percontohan yang didampinginya.