Gender
Petani Perempuan, Pilar Pertanian Sukoharjo
Rabu 5 Desember 2018

Terbit pertama : 8 Desember 2016

 

Hampir separuh tenaga kerja di bidang pertanian Jawa Tengah adalah perempuan. Di Jawa, umumnya laki-laki bertugas memberikan nafkah bagi keluarganya, sedangkan perempuan hanya bertugas mengurus rumah tangga dan mengasuh anak. Seiring dengan tekanan ekonomi yang semakin meningkat, laki-laki yang sebelumnya bekerja penuh di lahan, mulai mencari pekerjaan sampingan, seperti supir dan buruh bangunan, untuk menambah penghasilan keluarga. Pekerjaan sampingan ini menyita waktu kerja di ladang, sehingga petani laki-laki melimpahkan sebagian besar pekerjaan di ladang kepada istrinya.

 

Kepedulian Pemerintah Sukoharjo terhadap peran perempuan dalam pertanian ditunjukkan dengan melibatkan sejumlah petani perempuan dalam Gerakan Tanam Kedelai bersama TNI AD di Kecamatan Weru. Dalam acara tersebut, petani wanita bertugas sebagai regu tanam bersama dengan petani laki-laki. Acara yang diadakan sebagai kegiatan tutup tanam atau tanam terakhir untuk musim tanam ketiga ini bertujuan mendorong petani Sukoharjo untuk tetap menanam kedelai. Acara yang berlangsung pada tanggal 22 Juli 2016 ini dihadiri oleh Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Tengah, Dinas Pertanian Kabupaten Sukoharjo, serta petani dari tiga kecamatan sentra kedelai di Sukoharjo.

 

Salah seorang petani perempuan yang turut berpartisipasi adalah Tumi. Beliau menuturkan bahwa petani perempuan tidak pilih-pilih dalam merawat tanaman yang ditanam. Petani perempuan harus mengerti cara merawat berbagai macam tanaman, termasuk padi, jagung, dan kedelai. Beliau umumnya menghabiskan waktu sekitar 2 minggu sebulan untuk mengurus tanaman di sawah. Kegiatan yang dilakukan umumnya meliputi penanaman, penyiangan, dan pemanenan. Sebagai anggota kelompok wanita tani, beliau juga digerakkan oleh pemerintah untuk menanam sayur mayur di pekarangan rumah. Selain itu, mereka ikut berpartisipasi dalam usaha pengolahan pupuk kandang milik salah satu kelompok tani di Desa Karanganyar, Kecamatan Weru.

 

Dalam kegiatan tersebut, Bupati Sukoharjo, dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten III Setda Sukoharjo, meminta agar pemerintah, akademisi, peneliti, dan stakeholder dapat bekerja sama untuk mendukung produksi kedelai, tanpa mengabaikan kelestarian lingkungan, menuju pertanian berkelanjutan.